Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Showing posts with label Megapolitan. Show all posts
Showing posts with label Megapolitan. Show all posts

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Solution Anti Virus on Thursday, November 14, 2013 | 11:38 AM





Harian Kompas  |  Kompas TV


Kamis, 14 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























11:38 AM | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Solution Anti Virus on Wednesday, November 13, 2013 | 11:37 AM





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























11:37 AM | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Solution Anti Virus on Tuesday, November 12, 2013 | 11:38 AM





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























11:38 AM | 0 komentar | Read More

Demo Buruh, Pengalihan Arus Berlaku Situasional

Written By Solution Anti Virus on Thursday, October 31, 2013 | 11:39 AM





JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ribu buruh menggelar aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) di sejumlah wilayah, Kamis (31/10/2013). Aksi demonstrasi tersebar di beberapa titik tempat mereka bekerja.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, polisi akan memberlakukan pengalihan arus di sejumlah titik apabila memang diperlukan. Penutupan arus tersebut akan diberlakukan dari dan menuju titik aksi demonstrasi.


"Penutupan jalan sifatnya situasional. Jika memang diperlukan saja," ujarnya melalui pesan singkatnya, Kamis.


Terdapat beberapa titik yang menjadi tempat aksi unjuk rasa buruh hari ini. Berikut titik aksi unjuk rasa buruh:


1. Kab Bekasi (EJIP, BIIE/ Hyundai Delta Silicon, Jababeka, MM 2100) diikuti oleh Sekber Buruh dan KSPI /- 30.000 - 40.000 org > Antisipasi Tutup Jalan Tol


2. Kantor DPRD Kab Bekasi & Kantor Kabupaten Bekasi oleh Sekber Buruh, GSBM, FSPMI, SPSI /-1000 orang.


3. Kawasan Industri Kota Tangerang oleh KNGB /- 3500 orang


4. Kawasan Industri Jatiuwung Kota Tangerang oleh Kabut Tangerang 350 orang.


5. PT Cingluh Cikupa, PT. Victori Cingluh. Kab Tangerang oleh Konsolidasi Gerakan Nasional Buruh /-1000 orang


6. Kantor Kabupaten Tangerang oleh SPN 500 orang


7. Kantor Walikota Tangsel oleh SBSI 92 dan KNGB /- 1000 orang


8. Lampu Merah Pemda Tangerang Cikupa oleh FSPMI-KNGB /-5000 orang


9. Bawah Jembatan Tol Bitung Tangerang oleh KSBSI /-300 orang


10. Kawasan Industri Sunter & Kawasan Industri Pulogadung oleh PSP LEM SPSI 3000 orang


11. Kawasan industri Kapuk oleh Sekber Buruh /-2000 orang


12. Area Pelabuhan Tanjung Priok & KBN Cilincing Jakut oleh Forum Buruh DKI Jakarta 2000 orang


13. Depan Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok oleh SBTPI 500 orang


14. Route Gambir, Gunung Sahari, Mangga Besar, Hayam Wuruk oleh Front Tansportasi Jakarta 100 orang.


15. KBN Cakung oleh FBLP 500 orang.  





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















11:39 AM | 0 komentar | Read More

Basuki: Di Jakarta, Gubernur dan Wagubnya Tak Terima Setoran

Written By Solution Anti Virus on Wednesday, October 30, 2013 | 11:38 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan masyarakat Ibu Kota beruntung memiliki pemimpin yang tidak menerima titipan partai maupun mendapat setoran dari pihak manapun.

"Jadi, kita enggak perlu takut lapor lagi. Kalau dulu kan kita takut lapor ke siapapun. Kalau di Jakarta, enggak perlu khawatir karena gubernur dan wagub-nya tidak pernah menerima setoran," kata Basuki.

Hal itu dikatakannya saat menjadi pembicara dalam Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Pemprov DKI Jakarta bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pengawasan Keuangan (BPK), di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Selain tidak pernah menerima setroran, Basuki juga mengklaim kalau ia bersama Jokowi tidak menerima titipan partai untuk menduduki sebuah jabatan tertentu, dan tidak menerima titipan untuk pelaksanaan penerimaaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) DKI. Semua pihak, kata dia, harus melalui proses yang sama untuk dapat menduduki posisi tertentu.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengharapkan, melalui pelaksanaan semiloka tersebut dapat menambah pengalaman, khususnya para pegawai negeri sipil (PNS) DKI untuk melakukan pencegahan upaya penyalahgunaan anggaran. Pencegahan, kata dia, lebih penting.

Di samping itu, ia juga mengimbau kepada para PNS yang menghadiri semiloka untuk tidak takut lagi menolak ajakan pihak tertentu untuk bermain-main dengan angggaran. Apabila ada oknum tertentu yang mengajak PNS DKI "bermain" dengan anggaran, maka ia mengimbau agar jangan takut untuk langsung melaporkan kepadanya maupun Jokowi.

"Nanti kita lawan bersama. Sama juga saat proses pembuatan perda, kalau ada oknum cari setoran, lapor. Kalau ada kepala dinas memanggil kepala suku dinas untuk setoran, jangan takut lawan. Karena gubernur dan wagub anda, tidak minta setoran," kata Basuki.

Aksi setor-setoran antar pihak maupun eksekutif dengan legislatif tak ayal menjadi isu yang terus berkelanjutan di perpolitikan Indonesia, tak terkecuali di tubuh Pemprov DKI. Hal itu, kata dia, sudah membahayakan anggaran negara.

Basuki juga meminta para PNS dan pejabat DKI mengingat kembali sumpah jabatan yang telah diucapkan saat pelantikan. Dia tak menginginkan lagi ada anggaran siluman yang muncul kembali setelah disahkan oleh DPRD DKI. Sebab, saat merancang APBD DKI 2013, Basuki telah memangkas dan mencoret ribuan pos anggaran. Ia tak menyangka, sesudah disahkan, pos-pos anggaran yang telah dicoretnya muncul kembali.

Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, pada 2014, rencananya Pemprov DKI akan menerapkan e-budgeting. Pembahasan anggaran melalui password. Mereka, yang dapat mengubah dan mengoreksi pos anggaran hanyalah pihak-pihak yang mempunyai otoritas tertentu, seperti gubernur.




Editor : Ana Shofiana Syatiri







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











11:38 AM | 0 komentar | Read More

Basuki: Coba kalau Korupsi Digantung di Monas...

Written By Solution Anti Virus on Monday, October 28, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, maraknya korupsi di berbagai lapisan jabatan terjadi karena peraturan dan hukum yang tidak ditegakkan. Jika ada tindakan tegas, menurutnya, maka korupsi tidak akan marak.

"Coba kalau ada yang ditindak, seperti hukuman gantung di Monas. Kalau itu jadi dilakukan, orang-orang takut pada korupsi. Ha-ha-ha," seloroh Basuki di Monas seusai mengikuti upacara Sumpah Pemuda, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Ide hukum gantung di Monas itu pernah dilontarkan oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, apabila ia terlibat kasus Hambalang.

Kendati demikian, Basuki tidak setuju apabila para koruptor itu diganjar hukuman mati. Menurutnya, hukuman paling benar adalah dengan menyita semua harta mereka.

Selain itu, harus ada law enforcement yang tegas. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus dapat berani menegakkan law enforcement. Dengan itu, upaya dan potensi penyalahgunaan anggaran dapat diminimalkan.

"Kalau di kampung saya, harus ada law enforcement-nya. Jadi, kenapa harus ada hukuman mati?" kata Basuki.

Untuk mencegah tindak penyalahgunaan anggaran di tubuh Pemprov DKI, Jokowi-Basuki menggandeng berbagai lembaga pengawas keuangan, seperti Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta Indonesia Corruption Watch (ICW).

Adapun kerja sama Pemprov DKI dengan BPKP adalah menempatkan 50 pengawas dari BPKP di DKI. Dengan BPK, Pemprov DKI akan menerapkan sistem non-cash transaction (NCT). Melalui sistem tersebut, transaksi antara pihak Pemprov dan rekanan atau pihak ketiga tidak lagi dilakukan secara langsung, tetapi wajib bertransaksi dari bank ke bank. Hal ini juga berlaku bagi pihak ketiga yang membelanjakan uang itu.

Pada 2014, Pemprov DKI juga akan menerapkan sistem e-budgeting. Begitu ada e-budgeting, kata dia, hanya Gubernur dan pihak otoritas tertentu yang memiliki password dan bisa mengubah anggaran. Apabila ada yang tidak setuju dengan sistem itu, maka pihak itulah yang merupakan "pemain anggaran".

Hingga saat ini, Basuki mengatakan bahwa DPRD DKI masih belum membahas sistem e-budgeting. Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan menjadi barometer provinsi zero corruption atau bebas korupsi. Lembaga-lembaga pengawas keuangan itu mengharapkan DKI Jakarta dapat menjadi contoh bagi kota lainnya.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Maraton Bareng Bocah, Jokowi Hanya Lari Separuh Rute

Written By Solution Anti Virus on Sunday, October 27, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI, Joko Widodo memang tak mengikuti nomor lari 10 km, 21 km atau 42 km pada acara Jakarta Marathon 2013, Minggu (27/10/2013) pagi. Namun, Jokowi mengikuti nomor lari terendah, yakni 1 km yang ditujukan untuk anak-anak berusia 7-12 tahun.

Itu pun, dia hanya menyelesaikan setengah rute. Semula, Jokowi dengan mengenakan kaos merah celana pendek hitam dan bersepatu kulit warna cokelat, meninjau para pelari yang memasuki garis finish di sisi selatan Monas. Setelah itu, dia pun melangkahkan kakinya ke sisi barat pelataran Monas. Rupanya di sana adalah rute Maratoonz, rute lari 1 km yang diperuntukan bagi anak-anak.

Di belakang garis start, sudah berkumpul puluhan anak yang telah menunggu peluit berbunyi. Sempat terjadi aksi saling tunjuk antara Jokowi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait siapa yang harusnya memberi sambutan. "Pak Jokowi saja," ujar Marie. "Jangan dong, kok saya. Bu Menteri lah," ujar Jokowi.

Akhirnya, tidak ada kata sambutan, baik dari Jokowi atau Marie Elka. Pertandingan langsung dilanjutkan kembali dengan meniup peluit panjang tanda dimulainya lomba lari tingkat anak-anak. Jokowi tampak berlari berbaur dengan anak-anak.

Wajah ceria tampak menghiasi, baik orang nomor satu di Jakarta tersebut maupun anak-anak. Aksi Jokowi itu juga mendapatkan sambutan warga yang berdiri di sepanjang lintasan lari. Ada yang hanya bisa tertawa, ada yang mencoba mengabadikan momen tersebut melalui ponsel. "Ayo Pak Jokowi, semangat. Yah, si Bapak malah lari sama anak-anak," teriak seorang ibu.

Tanpa terduga, Jokowi tak menyelesaikan rute lari secara penuh. Sekitar 400 meter dari garis start, Jokowi melipir ke sisi kiri lintasan dan dia pun keluar lintasan menuju mobil dinasnya yang telah disiapkan. Tanpa mengucapkan apa-apa, Jokowi pun meninggalkan pelataran Monas.

Acara Jakarta Marathon adalah kerja bersama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Acara bertaraf internasional itu mendatangkan pelari sebanyak 5.500, luar atau dalam negeri. Ribuan orang pun memadati lapangan Monas.

Kegiatan Jakarta Marathon 2013 terdiri dari beberapa kategori, yakni lima kilometer, 10 kilometer, Half Marathon (21 kilometer) dan Full marathon (42 kilometer) serta Maratoonz yang khusus untuk anak-anak.




Editor : Farid Assifa


















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Bangunan Warga Ria Rio Dibongkar, Lahan Adam Malik Belum Ditertibkan

Written By Solution Anti Virus on Saturday, October 26, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Satuan Polisi Pamong Praja melakukan pembongkaran terhadap puluhan rumah warga Ria Rio di RT 06 dan RT 07 RW 15 Kampung Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (26/10/2013). Pembongkaran ini dilakukan terhadap rumah warga yang dikosongkan setelah mereka direlokasi di rumah susun Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Kepala Satuan Petugas Satpol PP Kecamatan Pulogadung Amirudin mengatakan, aparat gabungan dari Satpol PP, kepolisian, dan Koramil dilibatkan dalam pembongkaran bangunan warga tersebut.

"Kita sedang membersihkan rumah orang yang sudah direlokasi. Sekitar 50 rumah kita robohkan," kata Amirudin, saat ditemui di lokasi pembongkaran, Sabtu siang.

Amirudin mengatakan, lokasi yang akan dibongkar merupakan bekas tempat tinggal dari 234 kepala keluarga (KK) yang telah pindah di rusun. Jumlah rumah yang perlu dibongkar selanjutnya masih dalam perhitungan pihaknya.

Dia mengatakan, pengerjaan dilakukan dengan cara membobok tembok ataupun merobohkan rumah semipermanen milik warga yang telah direlokasi itu. Petugas, menurutnya, membantu warga yang telah pindah tetapi tidak dapat membongkar bangunannya sendiri.

"Warga proaktif. Kita sudah koordinasi dengan warga dan mereka juga bantu," ujar Amirudin.

Menurut Amirudin, pengerjaan baru dilakukan pada hari ini dan akan berlanjut hingga Minggu (27/10/2013). Upaya pembongkaran rumah warga kali ini, menurutnya, bukanlah bagian dari penertiban yang rencananya akan dilakukan di atas lahan yang diklaim milik Adam Malik.

"Itu belum. Yang ada orangnya enggak," ujarnya.

Senada, Ketua RW 15 Abdul Gofur menyatakan, pembongkaran dilakukan terhadap permukiman warga yang telah direlokasi. Dia mengatakan, untuk bangunan warga yang ada di atas lahan yang disebut milik Adam Malik belum akan dilakukan penertiban.

"Sementara ini enggak ada. Tidak ada pembongkaran di sana," ujar Gofur.

Menurut pantauan Kompas.com, 30 pesonel Satpol PP masih melakukan pembongkaran terhadap bangunan warga. Aparat kepolisian dan Koramil bertugas mendampingi pembongkaran bangunan warga di sana. Kegiatan ini juga menyedot perhatian warga sekitar yang tempat tinggalnya berdempetan langsung dengan lokasi pembongkaran.

Ke depannya, Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan penertiban kembali terhadap bangunan warga di atas lahan 2,1 hektar yang diklaim milik Adam Malik itu. Surat Peringatan III pun sudah diberikan kepada warga yang belum direlokasi tersebut.




Editor : Caroline Damanik







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











11:37 AM | 0 komentar | Read More

Granat Nanas Aktif Ditemukan di Kosambi Tangerang

Written By Solution Anti Virus on Friday, October 25, 2013 | 11:37 AM






TANGERANG, KOMPAS.com
- Sebuah benda yang diduga granat masih aktif ditemukan di kawasan PT Holcim, Jalan Raya Serang KM. 24, Kampung Kosambi RT 01/ RW 03, Kelurahan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat (25/10) pagi.

Saat ditemukan sekitar pukul 06.45, granat itu teronggok di bawah tempat penampungan semen perusahan tersebut.

Berdasarkan informasi, orang yang pertama kali menemukan granat itu adalah Eko Sugianto (35), salah satu karyawan perusahaan itu. Selanjutnya, ia melaporkan kepada pengamanan perusahaan dan diteruskan ke kepolisian terdekat.

Kepala Polsek Balaraja Komisaris Dodi Prawiranegara membenarkan laporan penemuan granat jenis nanas tersebut.

"Benar ada benda yang diduga granat, namun kondisinya sudah berkarat," kata Dodi.

Selanjutnya, polisi memasang garis polisi dan berkordinasi dengan Polresta Tangerang menunggu kedatangan Tim Gegana. Hingga kini, suasana di sekitar TKP kondusif.




Editor : Ana Shofiana Syatiri
















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Ugal-Ugalan, Kenek Bus Koantas Dipukuli

Written By Solution Anti Virus on Thursday, October 24, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com- Akibat ugal-ugalan, kenek Koantas 509 jurusan Kampung Rambutan-Lebak Bulus dipukuli pengendara motor di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (24/10/2013) pagi.

Kejadian bermula ketika kenek bus ditegur pengendara motor setelah supirnya ugal-ugalan mengendarai bus ke arah simpang lima Pasar Rebo. Bukannya menjadi tertib, supir pun semakin kebut-kebutan. Bahkan, bus sempat berhenti di tengah jalan untuk mengangkut penumpang.


Pengendara motor lain semakin kesal. Badan bus lalu ditendangi. Si kenek melawan. Sambil berteriak-teriak, ia mencari barang untuk melawan. Rupanya, ia mengambil sebatang besi sepanjang 1 meter.


Bus lalu melaju kencang, sementara si kenek menenteng batang besi.


Semakin geram, para pengendara motor lalu mengejar. Akhirnya, bus berhenti setelah salah satu pengendara motor memalang di depan bus. Pengendara motor yang pertama kali menegur lalu menaiki bus. Kenek pun dipukuli.


Si kenek lalu berubah. Tak ada lagi wajah garang. Sambil memelas, ia berkali-kali meminta ampun. Ampun, ampun, pak, kata si kenek ketika dikerumuni beberapa orang di dalam bus.


Beruntung, pemukulan tak berlangsung lama setelah si supir melerai. Para pengendara motor lain yang berkerumun ikut memaki-maki si supir dan kenek. Keduanya hanya diam dan melanjutkan perjalanan. Kali ini, bus berjalan pelan.


Untuk diketahui, kecelakaan yang melibatkan Koantas 509 kerap terjadi di daerah Pasar Rebo. Para supir kerap balap-balapan dengan Koantas lain untuk berebut penumpang. Perilaku oknum-oknum supir itu tentunya meresahkan masyarakat.


Tak jarang, mereka menerobos lampu merah ketika hendak menuju jalan tol. Biasanya, mereka terlebih dulu ngetem di pinggir jalan akses masuk tol. Sambil menerobos lampu merah, si supir biasanya membunyikan klakson berkali-kali agar bus yang tengah ngetem jalan. Tentunya tidak semua supir berbuat demikian.


"Tolong dong aparat menindak mereka. Jangan sampai ada yang tewas dulu baru ditindak," kata Sugianto (29), salah satu warga.





Editor : Caroline Damanik
















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Kasus Video Mesum Siswi SMP 4 Jakarta Diminta Dituntaskan

Written By Solution Anti Virus on Wednesday, October 23, 2013 | 11:37 AM





JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Metro Jaya diminta serius menuntaskan kasus video mesum yang melibatkan pelajar SMP 4 Jakarta. Para pelaku baik yang melakukan tindakan asusila maupun yang merekam kegiatan tersebut diharapkan dapat diproses secara hukum.

"Kami berharap polisi terus melakukan langkah-langkah hukum. Undang-undang sudah ada, baik KUHP, UU Pornografi, maupun UU Perlindungan Anak," kata anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrahman melalui pesan singkatnya, Rabu (23/10/2013).

Hamidah mengatakan, para pelaku yang melakukan tindakan asusila di dalam kelas tersebut sudah merusak nilai-nilai moral yang ada. Terlebih, kata dia, para pelaku merupakan pelajar terdidik yang sejak awal telah dibekali nilai moral di sekolah.

Selain itu, ia juga meminta kepada pihak sekolah dan kepolisian tidak menganggap enteng persoalan ini. Pasalnya, kasus tindak asusila yang melibatkan pelajar maupun pendidik, baik yang terjadi di dalam sekolah maupun di luar sekolah, bukan kali ini saja terjadi.

"Biasanya pihak sekolah hanya mau cari aman saja. Asal anak-anak tersebut sudah keluar dari sekolah maka dianggap selesai," katanya.

Sebelumnya, orangtua AE, siswi SMP 4, melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut bahkan sengaja direkam dengan telepon genggam temannya yang lain. 

Peristiwa terjadi pada Jumat (13/9/2013) pukul 11.50. Saat itu, AE tengah turun dari kelasnya, ketika jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar, teman korban, A, mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW. 

Ketika korban masuk, selain ada teman-teman yang disebut tadi, ternyata sudah ada seorang pria yang merupakan adik kelas mereka, FP. Kemudian, A langsung menyuruh AE untuk berhubungan intim dengan FP. 

Teman-teman yang lainnya merekam dengan menggunakan telepon genggam. Menurut keterangan tersebut, A juga mengancam AE dengan menggunakan pisau dan akan melukainya jika tidak melakukan apa yang ia suruh. Bahkan A mengancam AE akan menyebar video yang telah direkam teman-temannya. Polisi mengaku kesulitan meminta keterangan dari AE.

"Selain itu, pemeran pria dalam video tersebut sampai sekarang belum masuk sekolah. Kita samper ke rumahnya juga tidak ada siapa-siapa dan dikunci," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Rikwanto.




Editor : Ana Shofiana Syatiri
















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Basuki Sabar Tunggu Aetra Mau Jual Saham ke DKI

Written By Solution Anti Virus on Tuesday, October 22, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berhasil mengakuisisi PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tampaknya ingin kembali menguasai operator air lainnya, yaitu PT Aetra Air Jakarta. Berbeda sikap saat mengakuisisi Palyja terdahulu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak 'melunak' untuk membeli saham Aetra.

Menurut dia, apa yang selama ini diutarakan tentang keinginan DKI membeli saham mayoritas Aetra, masih sebatas keinginan. Apabila pihak Aetra tidak mau menyerahkannya kepada DKI, maka Pemprov DKI pun tak mempermasalahkannya.

"Ya, tunggu saja niat baik dia sampai mau jual saham, tunggu saja," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Basuki rencananya akan kembali menunjuk dua BUMD DKI, yakni PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo untuk membeli saham Aetra. Sebab, apabila sudah mengakuisisi saham, maka prosesnya sudah masuk dalam tahap business to business (b to b). Konsep membeli saham Aetra itu, kata dia, akan menerapkan konsep orang berdagang. Dua BUMD DKI itu akan terus merayu pihak Aetra hingga akhirnya menemukan kesepakatan harga jual.

"Supaya kita bisa yang menguasai. Jujur saja, Aetra sih oke," kata Basuki.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk pembelian saham Aetra masih sebatas rencana. Sebab, hingga saat ini, PT Jakpro masih fokus mengakuisisi 49 persen saham kepemilikan Palyja oleh PT Astratel Nusantara. Rencananya, Desember mendatang, saham Palyja tersebut sudah berada di bawah kuasa PT Jakpro.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta Mohamad Selim mengatakan, ia tidak berniat menjual perusahaan mereka kepada pihak manapun. Selama ini, kata dia, perusahaan sudah berupaya memenuhi keinginan Pemprov DKI untuk meneruskan kerja sama dengan tetap mengutamakan keuntungan bagi kedua belah pihak.

"Kami tidak berniat menjual Aetra. Perjanjian induk rebalancing kontrak sudah terpenuhi. Pemprov DKI dapat untung, kami juga dapat untung," kata Selim.

PT Aetra Air Jakarta merupakan nama baru PT Thames PAM Jaya (TPJ) untuk mengelola, mengoperasikan, memelihara sistem penyediaan air bersih, dan melakukan investasi di wilayah Timur Jakarta, berdasarkan kontrak kerjasama dengan PAM JAYA selama 25 tahun, mulai pada tahun 1998 sampai 2023.

Pemegang saham Aetra adalah Acuatico Pte. Ltd dengan kepemilikan sebesar 95 persen dan PT Alberta Utilities sebesar 5 persen. Adapun, wilayah operasional Aetra adalah sebelah timur sungai Ciliwung meliputi sebagian wilayah Jakarta Utara, sebagian wilayah Jakarta Pusat, dan seluruh wilayah Jakarta Timur.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Ditanya soal Balas Budi Monorel, Mega Tunjuk Muka Wartawan

Written By Solution Anti Virus on Monday, October 21, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Ada penilaian bahwa proyek monorel dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo karena untuk membalas budi kepada Megawati Soekarnoputri. Saat dimintai tanggapannya, Mega malah menjawab dengan ketus.

"Di politik, enggak ada yang namanya balas budi," kata Mega sambil menunjuk wajah wartawan yang menanyakan hal tersebut.

Hal itu dikatakan Mega saat ditemui di kediamannya, Jalan Teuku Umar Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2013) pagi.

Wartawan kemudian menjelaskan bahwa anggapan politik balas budi muncul lantaran Mega-lah yang pertama meresmikan pembangunan monorel pada 2004 silam. Jokowi, yang merupakan kader PDI Perjuangan, melanjutkan proyek monorel itu.

Mendengar penjelasan tersebut, Mega tidak menggubrisnya. Untuk kedua kali, Mega menegas kan, dunia politik, tidak ada namannya balas budi.

Wartawan pun balik bertanya. "Terus, yang ada apa dong, Bu?"

"Kamu sekolah di mana, kalau mikir itu pakai ini," jawab Mega sambil menyentuh kepala wartawan.

Meski jawaban tersebut dilontarkannya secara serius, aksi Mega mengundang tawa wartawan yang hadir. Tidak hanya itu, Gubernur DKI Joko Widodo dan anggota DPR Rieke Diah Pitaloka yang berada di lokasi itu juga hanya bisa tertawa.

Kelanjutan proyek monorel adalah balas budi Jokowi kepada Megawati dilontarkan pengamat transportasi Darmaningtyas. Ia menjelaskan, alasannya mengatakan hal tersebut karena Megawati adalah sosok yang mencanangkan pembangunan monorel.

"Monorel itu yang mencanangkan pembangunannya kan Megawati. Pak Jokowi jadi gubernur juga tak lepas dari Ibu Mega sebagai Ketua Umum PDI-P. Itu dugaan dari analisis saya. Saat menghadiri peluncuran logo monorel, baru menemukan jawaban itu," kata Darmaningtyas.

Jokowi pun menampiknya. Ia tak habis pikir mengapa anggapan itu bisa muncul. Jangan sampai seluruh proyek Pemprov DKI nantinya, dinilai sebagai politik balas budi dirinya.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Karyawan Toko Tewas, Diduga Dirampok

Written By Solution Anti Virus on Sunday, October 20, 2013 | 11:38 AM





JAKARTA, KOMPAS.com - Lii Kowi (17), karyawan Toko Plastik Sobur di Jalan Pasar Inpres Bata Putih, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ditemukan tewas, Minggu (20/10/2013) pukul 03.00 WIB. Kowi diduga merupakan korban percobaan perampokan.

Kepala Unit Reserse Kriminal Mapolsek Kebayoran Lama, Inspektur Satu Alfred mengungkapkan, korban yang merupakan warga Tegal, Jawa Tengah tersebut tewas dengan luka tusuk senjata tajam di bagian dada kirinya.

"Barang bukti yang kita temukan, pisau lipat warna silver, uang berserakan dan dua buah ponsel. Satu milik korban, satu milik toko," ujar Alfred melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com pada Minggu.

Alfred belum mengetahui kronologis kejadian itu. Namun, dari olah tempat kejadian perkara yang pertama, diduga kuat korban dibunuh lantaran melawan perampok yang menyatroni toko itu.

Kini, jenazah pria malang tersebut telah dibawa ke RS Fatmawati. Polisi pun tengah memeriksa dua orang saksi yang berada dekat dengan TKP saat kejadian berlangsung, yakni Subur dan Nur Salin. Keduanya adalah teman sehari-hari korban.

Soal apakah ada barang yang hilang, Alfred berjanji akan memberitahukannya jika ada perkembangan. Kasus tersebut ditangani Unit Reserse Kriminal Polsek Kebayoran Lama.




Editor : Erlangga Djumena
















11:38 AM | 0 komentar | Read More

Kisah Pengamen yang Terlibat Pembunuhan Rekannya di Cipulir

Written By Solution Anti Virus on Saturday, October 19, 2013 | 11:37 AM





JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengamen bernama IP (18) mengaku bersalah karena terlibat dalam kasus pembunuhan pengamen bernama Dicky (18) di kolong Jembatan Cipulir, Jakarta Selatan. IP mengatakan, sebenarnya ia sempat berkeinginan mengakui keterlibatannya, tetapi takut.


"Saya mau ngaku, tapi takut," kata IP saat ditemui Kompas.com di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (19/10/2013) dini hari. Setelah kasus tersebut, IP melarikan diri ke Bekasi. Dalam pelariannya dia mengaku tinggal di jalanan. Yang ia tahu, dua rekannya yang membunuh Dicky, yakni Cb dan Br, melarikan diri ke luar Jakarta.


IP ditangkap setelah dijebak oleh keluarga AS (18). AS merupakan salah satu orang yang ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam pembunuhan tersebut. Penjebakan IP diawali dari perkenalannya dengan seorang wanita berinisal I di situs jejaring sosial. I kemudian mengajak bertemu IP di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2013) malam. Saat itulah keluarga AS meringkus IP dan membawanya ke Mapolda Metro Jaya.


IP mengaku melakukan perbuatan tersebut karena janji Cb dan Br memberinya bagian hasil penjualan sepeda motor Yamaha Mio Soul milik korban. IP pun menuruti dan mendapat bagian Rp 300.000 dari dua rekannya.


IP menuturkan, ia baru mengenal korban pada malam waktu pembunuhan. Namun, dia mengakui sudah mengetahui rencana dua temannya untuk menghabisi korban. Otaknya adalah Cb. Menurut IP, rekannya tak senang kepada korban karena korban sebagai pengamen baru di wilayah mereka telah bertingkah tak sopan. "Cb bilangnya gitu, 'Dia (korban) songong, kita matiin aja'," ujar IP.


Secara terpisah, Johanes Gea dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mengatakan, IP telah mengakui kesalahannya kepada salah satu keluarga AS. Johanes merupakan pengacara dari empat orang pengamen yang divonis sebagai pembunuh Dicky. "Dia ngaku sendiri ke keluarga terdakwa," ujar Johanes saat dihubungi wartawan.


Menurut Johanes, IP melakukan aksinya bersama dua rekannya. Namun, IP bukanlah eksekutor yang menghabisi nyawa Dicky. "Dia nungguin di atas jembatan, dua orang turun ke bawah ngebunuh korban," katanya.


Baik IP, Cb, dan Br merupakan nama baru yang muncul dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada 30 Juni 2013. Dalam kasus tersebut, polisi menyatakan Dicky dibunuh enam orang temannya sesama pengamen, yakni NP (23), FP (16), AS (18), BF (17), F (13), dan APS (14).


Pengadilan Negeri Jaksel menjatuhkan vonis bersalah kepada empat pengamen pada Selasa (1/10/2013). Keempat pengamen tersebut masing-masing FP dijatuhi 4 tahun hukuman penjara, BF dihukum 3 tahun, F dihukum 3,5 tahun, dan AP dikenakan hukuman 3 tahun penjara. Majelis hakim menilai mereka terbukti melakukan pidana sesuai dakwaan primer Pasal 338 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP.


Keluarga AS mengklaim, mereka yang ditangkap polisi merupakan korban salah tangkap. Enam pengamen yang ditangkap itu justru menolong korban yang sekarat. Tersangka juga memberikan minum dan makan kepada korban, sebelum melaporkan kejadian itu kepada seorang satpam. Satpam tersebut kemudian melapor ke polisi.





Editor : Laksono Hari Wiwoho
















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Warga Waduk Pluit Bongkar Sendiri Bangunannya

Written By Solution Anti Virus on Friday, October 18, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah memberikan surat pembongkaran bagi warga Taman Burung, sisi Selatan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara sejak Kamis (17/10/2013). Sejak kemarin, sudah ada 40 bangunan warga yang sudah dibongkar.

Surat pembongkaran itu berlaku sampai tujuh hari ke depan, terhitung sejak kemarin. Sebanyak 40 rumah yang dibongkar tersebut ada yang dibongkar sendiri oleh warga sampai tuntas, dan ada juga yang ditinggali oleh pemiliknya.

"Pemiliknya ada yang sudah ninggalin rumah, mereka bawa barang-barangnya lalu asbes, kusen jendela, jadi rumahnya sudah kosong. Lalu itu kita bongkar," kata Wakil Camat Penjaringan, Yani di Taman Burung, Jumat (18/10/2013).

Warga yang sudah membongkar rumahnya lalu dipindahkan ke Rumah Susun Pinus Elok, Jakarta Timur. Pemerintah juga memfasilitasi pemindahan warga, mulai dari membantu mengangkut barang-barang, sampai merelokasikan mereka ke Rusun Pinus Elok.

"Warga yang sudah membongkar sudah kita pindahkan ke (Rusun) Pinus Elok. Kita bantu semuanya. Warga juga mendukung," ujar Koordinator Normalisasi Waduk Pluit, Heriyanto.

Heriyanto mengatakan warga yang sudah pindah kini sudah menempati Rusun Pinus Elok lengkap dengan fasilitasnya, seperti kasur, lemari, kulkas dan televisi. Heriyanto menambahkan, ia sudah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan untuk segera menyiapkan unit Rusun untuk menampung warga Taman Burung lainnya.

Sebanyak 120 bangunan di Taman Burung nantinya akan dibongkar seluruhnya. Ini bertujuan untuk kelanjutan normalisasi Waduk Pluit. Sebelumnya bangunan liar di sisi Timur dan Barat Waduk Pluit sudah dibongkar.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Proyek Monorel Sisakan Urusan Utang Tiang

Written By Solution Anti Virus on Thursday, October 17, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI telah memastikan melanjutkan pembangunan Monorel lewat groundbreaking pada Rabu (17/10/2013) kemarin. Namun, peresmian pembangunan itu masih menyisakan utang persoalan yang membelit PT Jakarta Monorel (PT JM) sebagai pelaksana, dengan PT Adhi Karya sebagai mantan kontraktor.

Monorel, semula dibangun tahun 2004. Namun, seiring berjalannya waktu, tak ada investor yang melirik proyek tersebut. Hal itu menyebabkan PT Adhi Karya selaku pemegang saham terbesar, yakni 32 persen, 'nombok' Rp 192 miliar biaya pembangunan pondasi dari Kuningan hingga Senayan.

Kongsi pun pecah antara PT JM dan PT Adhi Karya. Persoalan itu berbuntut gugatan yang dilayangkan PT Adhi Karya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan soal siapa yang berhak memiliki aset sekitar 90 pondasi monorel itu. PT Adhi Karya merasa aset itu miliknya karena pengerjaan konstruksi dilakukan olehnya. Sebaliknya, PT JM menganggap aset itu juga miliknya lantaran megaproyek itu dipegang PT JM.

Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswo Darmawan melalui keterangan resminya, Juni 2013 kemarin menyebut angka Rp 193,662 miliar merupakan angka yang harus dibayar PT JM. Menurutnya, PT Adhi Karya lewat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 296/Pdt.G/2012/PN JKT.Selatan tanggal11 September 2012 adalah pemegang hak sebanyak 90 pondasi Monorel itu. Namun, hingga Jokowi meresmikan kelanjutan pembangunan Monorel, Rabu kemarin, PT JM diketahui belum sepeserpun membayar kewajibannya.

Beredar kabar, PT JM bersedia membayar jika nilai tiang di bawah Rp 190 miliar. Saat dikonfirmasi, PT Jakarta Monorail enggan memberikan keterangan dan menyerahkan penjelasannya kepada PT Adhi Karya.

"Saya harus hati-hati dengan pernyataan ini (soal kewajiban atas tiang monorel) karena PT Adhi Karya perusahaan terbuka, jadi mendingan konfirmasi ke Adhi Karya," kata Direktur Utama PT JM, John Aryananda.

Belum selesainya utang tersebut, PT JM malah menggandeng empat perusahaan konstruksi, salah satunya Waskita, dalam hal pengadaan sebanyak 4.000 potong beton sebagai alas rel kereta. Direktur Teknis PT JM tak memastikan apakah Adi Karya akan terlibat lagi atau tidak. Lantas, apa tanggapan Jokowi?

Orang nomor satu di Jakarta itu nampaknya tidak mau tahu akan permasalahan perusahaan yang dipercayai membangun Monorel. Ia enggan mencampuri soal sengketa 90 tiang pondasi monorel tersebut. Ia menyerahkan kepada pihak yang bersengketa.

"Pembayaran itu urusannya PT Jakarta Monorail sama PT Adhi Karya. Itu urusan swasta dengan swasta, kita ndak ikut campur," ujar Jokowi, saat peresmian logo monorel di Hotel Mulia, Jakarta Selatan pada Rabu malam.

Proyek Monorel yang sempat mangkrak sejak tahun 2007, dipastikan dibangun tahun 2013. Pembangunan proyek dengan nilai investasi Rp 15 triliun itu mulai dibangun di tepi Jalan Setiabudi, samping tugu 66, Jakarta Selatan. Perhitungan sementara, satu rangkaian monorel dapat mengangkut 300.000 penumpang pada tahun 2016. Jumlah itu secara bertahap akan di tambah hingga 600.000 di hingga tahun 2020.

Melihat persoalan yang masih membelit, akankah proyek itu kembali terganjal di kemudian hari? Yang jelas seluruh proyek pembangunan harus melewati proses yang baik dan benar. Jangan sampai gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Korupsi Lurah Ceger Dicurigai Bukan Hanya Rp 450 Juta

Written By Solution Anti Virus on Wednesday, October 16, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Ceger Fadly Lubis dan Bendahara kelurahan Zaitul Akmam dicurigai bukan hanya menyelewengkan dana APBD Rp 450 juta. Kejaksaan Negeri Jakarta Timur mencurigai dana yang diselewengkan lebih dari itu.

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur Jhony Manurung mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat permohonan audit kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Kami terus mengembangkan kasus ini," kata Jhony beberapa waktu lalu.

Terkait penyelewengan dana APBD, Fanda dan Zaitul sudah dinonkatifkan atau dibebastugaskan dari jabatannya. Kini, jabatan Lurah Ceger diserahkan kepada Camat Cipayung sebagai Pelaksana tugas (Plt).

Pada seleksi lurah dan camat beberapa waktu lalu, Fanda Fadly Lubis hanya mendapatkan kategori nilai masih memenuhi syarat. Kategori tersebut merupakan level keempat dari lima level tingkat penilaian lelang jabatan lurah dan camat.

Sementara itu, penangkapan Fanda dan Zaitul berimbas pada kekhawatiran para pekerja lepas (PHL) yang selama ini diperbantukan di kantor Kelurahan Ceger. Seperti yang diungkapkan Tegar (32), yang mengaku khawatir kasus tersebut akan berpengaruh kepada dirinya.

"Saya khawatir para PHL akan diberhentikan," kata Tegar yang sudah delapan tahun bekerja sebagai PHL Kebersihan di kelurahan Ceger.




Editor : Ana Shofiana Syatiri
















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Dikunjungi Jokowi, Warga Lenteng Agung Berebut Salam

Written By Solution Anti Virus on Tuesday, October 15, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi pemotongan hewan kurban di Jalan Pendawa I, RT 05 RW 07, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, seusai melakukan shalat Id pada Selasa (15/10/2013) pagi.

Di daerah yang warganya disebut-sebut menolak lurahnya itu, Jokowi mendapat sambutan sangat meriah. Pantauan Kompas.com, Jokowi dan rombongan datang sekitar pukul 09.00 WIB. Dengan mengenakan kemeja putih khasnya, Jokowi menelusuri gang-gang yang berjarak sekitar satu kilometer dari kantor Kelurahan Lenteng Agung tersebut.

Kehadiran Jokowi langsung disambut meriah oleh warga setempat. Warga, mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak, hingga anak-anak, berebut salam dan berfoto bersama. "Lah, Pak Jokowi datang ke kampung kita," ujar salah seorang ibu sambil menggapai tangan Jokowi.

Semakin lama, warga yang datang kian banyak dan memenuhi jalan selebar dua meter tersebut. "Ini mah gubernur masuk kampung," timpal warga lainnya.

Sesampainya di lapangan, Jokowi pun meninjau persiapan pemotongan sapi dan kambing. Setidaknya, terdapat satu ekor sapi dan lima ekor kambing yang akan dipotong di lapangan tersebut. Di sela blusukan-nya, Jokowi mengaku tak memiliki maksud khusus atas kedatangannya tersebut.

"Saya ke sini karena sahur pertama kali ke sini pas kampanye, makanya ke sini lagi. Saya juga naruh satu sapi di sini," ujar Jokowi tanpa menyinggung soal penolakan warga atas lurahnya itu.

Beranjak dari situ, Jokowi juga melakukan blusukan ke gang-gang kecil di RW tersebut. Di sela-sela itu, Jokowi menyempatkan diri berbincang dengan warga. Tampak salah seorang tokoh masyarakat setempat yang sebelumnya menolak lurahnya berada di samping Jokowi.

Dalam kunjungannya ke kelurahan tersebut, tak tampak Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli. Tak tampak pula pejabat kecamatan atau kelurahan di lokasi tersebut. Jokowi hanya ditemani ajudan serta staf Pemprov DKI Jakarta.




Editor : Kistyarini


















11:37 AM | 0 komentar | Read More

Kesaksian Kekasih Robin Dibentak dan Diusir Polisi Tanjung Duren

Written By Solution Anti Virus on Monday, October 14, 2013 | 11:37 AM






JAKARTA, KOMPAS.com - Kekasih Robin Napitupulu, Avien (24), ternyata sempat mendapat perlakuan kasar dari polisi yang menghajar kekasihnya. Dia dibentark dan diusir dari Pos RW, ketika panik melihat kekasihnya dihajar polisi hingga bersimbah darah.

Menurut Avien, dia mengetahui kekasihnya ditangkap polisi dari warga sekitar rumahnya yang sudah mengenal Robin. Mengetahui itu, Avien langsung ke pos RW, tempat Robin dibawa polisi yang sebelumnya menembak mobil milik kekasihnya.

"Saya kaget, tahu-tahu Robin sudah berdarah di bagian kepala," ujar Avien saat berbincang dengan Kompas.com, Senin, (14/10/2013).

Avien menuturkan, saat mengetahui kekasihnya babak belur, ia langsung menanyakan mengapa kekasihnya dipukul kepada dua polisi tersebut. Namun, bukan jawaban yang diterimanya, Avien justru malah diperlakukan kasar dan diminta keluar dari pos RW.

Tak terima diperlakukan seperti itu Avien sempat berteriak dan mengancam kedua polisi tersebut. "Diam kamu, saya tuntut kamu. Dia (Robin) bukan pencuri," ucap Avien sambil menirukan ucapannya di depan kedua polisi tersebut.

Tak lama setelah percekcokan tersebut, anggota Polsek Koja pun datang ke lokasi kejadian. Robin langsung dibawa ke Polsek Koja untuk diamankan. Namun, bukan perawatan luka yang diterima Robin, kepala Robin hanya dibasuh darahnya saja.

Tak tega melihat kondisi sang kekasih yang berlumur darah, Avien beserta keluarganya pun memaksa petugas untuk membawa Robin ke RS Pelabuhan Jakarta yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Sekitar jam 12 malam, Robin dapat penanganan di rumah sakit dan langsung dijahit sebanyak 18 jahitan di kepala dan dua jahitan di pelipis kiri," ungkap Avien.

Saat menerima Kompas.com di ruang perawatannya di RS Pelabuhan, Koja, Robin menceritakan ciri-ciri anggota polisi yang memukul dirinya. Robin menggambarkan, pria yang memukul itu memiliki tinggi badan sekira 165 cm. Polisi itu, kata memiliki janggut yang lebat, warna kulit hitam, bagian hidung mancung dan bentuk muka oval.

"Dia juga memiliki badan yang tegap, tapi perutnya agak sedikit buncit," ungkap Robin.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















11:37 AM | 0 komentar | Read More
Techie Blogger Techie Blogger