Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Jackie Chan Tak Mau Gunakan Koneksi Untuk Bantu Anak

Written By Solution Anti Virus on Friday, December 26, 2014 | 11:21 AM


Dalam wawancara dengan kantor berita Xinhua, bintang film, Jackie Chan mengatakan, dirinya tidak mau menggunakan setiap koneksi yang dimilikinya untuk membantu anaknya, Jaycee Chan, yang sekarang ini tengah menghadapi tuntutan dari pengadilan Tiongkok atas kepemilikan narkoba.


Jackie Chan sendiri merupakan duta resmi anti-narkoba yang diangkat secara resmi oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 2009.


"Saya juga ingin dia (Jaycee) nantinya bisa menjadi duta anti-narkoba suatu hari, ketika dia dibebaskan dan dia akan memberitahu pengalamannya kepada orang-orang muda," katanya.


Jaycee Chan, aktor dan penyanyi yang sekarang berusia 32 tahun, ditangkap di Beijing awal tahun ini setelah dites positif untuk penggunaan ganja. Polisi juga menemukan 100 gram ganja di rumahnya.


Penulis: Feriawan Hidayat/FER


Sumber: Asiaone


11:21 AM | 0 komentar | Read More

Manggung di Malam Tahun Baru, Bruno Mars Dapat Bayaran Rp12,4 Miliar

Written By Solution Anti Virus on Thursday, December 25, 2014 | 11:21 AM


New York – Mengapa banyak artis justru ingin bekerja pada malam tahun baru, dibanding tinggal di rumah dengan teman-teman dan keluarga? Uang, itulah penyebabnya. Mereka pastinya akan mendapat bayaran lebih besar jika manggung di malam tahun baru.


Bruno Mars contohnya. Penyanyi ini mendapat bayaran sebesar US$1 juta atau sekitar Rp12.4 miliar untuk bayaran manggungnya pada tanggal 31 Desember.


Hal ini terungkap dari mulut raja kasino dan hotel Las Vegas Steve Wynn. Dia mengatakan telah membayar Bruno Mars untuk manggung di perayaan malam tahun baru secara privat untuk 2.000 teman-teman terdekatnya dan tamu-tamu berkelasnya.


“Bruno Mars adalah seorang pemusik. Dia adalah penulis lagu berbakat, penari yang luar biasa dan tentunya penyanyi yang luar biasa. Dia salah satu bintang muda yang bersinar,” ujar Steve.


Bayaran Bruno Mars melonjak jauh ketika pertama kali dia mentas di pada empat tahun lalu di salah satu kelab malam Wynns. Sean Christie selalu pengelola kelab malam milik Wynn's mengatakan pada empat tahun lalu dia bahkan tidak mengenal Bruno dan hanya membayar ongkos manggungnya sebesar US$ 5.000.


Penulis: Iman Rahman Cahyadi/CAH


Sumber:Abc News Radio Online


11:21 AM | 0 komentar | Read More

Vidi Aldiano Cari Pacar Wanita Cerdas

Written By Solution Anti Virus on Wednesday, December 24, 2014 | 11:22 AM


Jakarta - Penyanyi Vidi Aldiano sudah lama tidak mempunyai pasangan. Itu lantaran dia sibuk sebagai penyanyi, pengusaha dan mahasiswa. Namun tahun depan dia sudah menetapkan hati untuk mencari pendamping.


Terlebih, Vidi sudah merampungkan studi masternya di Inggris. “Karena tahun lalu alasannya salah satunya S2. Kalau sekarang sudah tidak ada alasan. Sudah selesai sekolahnya. Jadi mulai tahun depan mau cari-cari,” kata Vidi, baru-baru ini.


Tak hanya itu. Vidi menerangkan orang tuanya, khususnya sang ibu, sudah sering menanyakan soal pacar kepadanya. Pertanyaan ibunya dimaknai Vidi sebagai sebuah peringatan agar segera mencari kekasih. “Sudah ada warning dari Mama. Kayaknya sudah mau minta cucu,” katanya.


Namun saat ini Vidi belum memiliki kandidat tepat untuk dijadikan pacar. Lagi pula, Vidi berpendapat dia harus kembali membiasakan diri lebih dulu untuk mencintai orang lain.


“Gue kan sudah terlalu lama sendiri, jadi untuk berkomitmen butuh belajar lagi, membiasakan cinta lagi,” kata Vidi.


Vidi tidak mau muluk-muluk soal kriteria calon pasangannya. Sebagai seorang penyanyi yang mempunyai kesibukan liar biasa, dia mencari pacar yang pengertian dengan kegiatannnya. Vidi juga ingin pasangan yang selevel dengannya dalam hal intelektualitas.


“Yang frekuensinya sama dalam segela level, misalnya inteletualitasnya. Harus mengerti pekerjaan gue. Wanita soleha yang cerdaslah,” kata Vidi.


Penulis: Rizky Amelia/LIS


11:22 AM | 0 komentar | Read More

Sebelum Hengkang, Reza "Noah" Akan Selesaikan Kontrak

Written By Solution Anti Virus on Tuesday, December 23, 2014 | 11:21 AM


Jakarta - Sebelum hengkang dari grup band Noah, drummer Reza menyatakan akan berusaha menepati tanggungjawabnya sebagai seorang pemusik profesional, dengan menyelesaikan kontrak-kontraknya. Hal itu diungkapkannya saat menggelar jumpa pers di kantor Musica Studio.


"Saya tetap bertanggung jawab dengan kontrak saya, yakni menyelesaikan sebuah album. Meski berat, saya tetap bertanggung jawab dan jatuh temponya sampai Januari mendatang. Keputusan ini dipastikan bukan seperti drama Korea yang penuh haru biru," ungkap Reza, Jakarta, Senin (23/12).


Ia menjelaskan, keputusannya untuk hengkang ini telah dipikirkannya masak-masak, sehingga dirinya memastikan akan tidak adanya penyesalan di kemudian hari.


"Saya cuma bilang enggak tahu ke depannya. Kalau jenuh, saya bisa bertahan lama. Ini bukan musiman. Ini (keluar) bukan, karena jenuh," tandasnya.


Reza sendiri punya harapan dan pesan khusus untuk sahabat-sahabatnya di Noah dan para penggemarnya. Ia meminta agar teman-temannya terus semangat untuk berkarya dan berkreativitas.


"Saya ingin mengucapkan terimakasih untuk segalanya yang indah selama ini. Saya juga minta maaf atas segala perkataan atau tindakan saya yang salah, selama ini. Kalian adalah yang terbaik. Siapapun nantinya drummer pengganti saya,  saya akan tetap mendoakan. Kalian punya kreativitas yang luar biasa. Buat saya kalian bukan hanya teman, tapi layaknya sebagai keluarga bagi saya. Maju terus," tutup Reza.


Sekedar informasi, Reza resmi mengundurkan diri pada 1 Januari 2015. Reza mengatakan ingin lebih punya banyak waktu untuk mempelajari masalah agama. Untuk sementara posisi drummer yang ditinggalkan Reza akan diisi oleh additional player drummer yang biasa bersama Noah, sampai Noah memiliki drummer baru.


Penulis: Chairul Fikri/FAB


11:21 AM | 0 komentar | Read More

"Voice from Asmat" Perpaduan Musik dan Dokumenter

Written By Solution Anti Virus on Monday, December 22, 2014 | 11:21 AM


Jakarta – Sebuah asa dari pedalaman. Hanya hutan, sungai, dan rawa yang mengelilingi seluruh lahan. Bilah demi bilah papan menjadi titian harapan.


Kalimat di atas merupakan sekilas kisah yang terekam dalam video dokumenter yang mengisahkan tentang kehidupan suku Asmat yang bergulat dengan modernisasi.


Video persembahan Dodid Wijanarko & Friend’s berjudul "Voice from Asmat-Documentary & Music: The River's Song" itu dipertunjukkan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (21/12).


“Kami memang mengangkat budaya asli Indonesia yaitu suku Asmat dalam video dokumenter dan melengkapinya dengan musik. Semoga menghibur dan menambah pengetahuan para penonton yang datang menyaksikan mengenai suku Asmat,” ujar Dodid Wijanarko.


Pertunjukan yang berlangsung pada pukul 15.00 WIB ini memiliki konsep mengabungkan video dokumenter dan pertunjukan musik yang dimainkan secara akustik.


Rangkaian video dokumenter yang digarap secara apik oleh pembuat film dokumenter Dodid Wijanarko mengantarkan setiap orang menyelami relung kehidupan Suku Asmat. Ada pula yang video yang memperlihatkan kehidupan masyarakat di atas papan, rawa, sungai, dan hutan. Serta membedah dunia pendidikan dan anak Asmat.


Video itu semakin hidup sembari diiringi gubahan lagu yang memadukan rasa etnik dalam genre musik pop. Lagu Matahari, yang merupakan sebuah lagu tradisi Asmat bercerita mengenai penghormatan kepada matahari yang dianggap sebagai pemberi kehidupan dan menjadi pusat dalam setiap sendi kehidupan suku Asmat.


Selain itu, lagu Poewara, mengisahkan kegiatan mendayung bersama. Juga Diwi Allah yang merupakan gubahan lagu religi dalam bahasa Asmat dengan sentuhan pop, menceritakan sosok ibu sang pemberi kehidupan, dan Aku Asmat, sebuah lagu karya Dodid Wijanarko yang diaransemen oleh Putri Soesilo.


Penulis: Eko Priyatmono/EPR


Sumber:PR


11:21 AM | 0 komentar | Read More

Chris Lie Ingin Kembalikan Kejayaan Komik Indonesia

Written By Solution Anti Virus on Sunday, December 21, 2014 | 11:21 AM


Jakarta - Berawal dari pahitnya tak diperbolehkan menjadi komikus oleh kedua orangtuanya karena dianggap bukan profesi yang bergelimang materi, komikus ternama Tanah Air, Chris Lie mempunyai kiat tersendiri dalam mensejahterakan rekannya sesama komikus.


"Orangtua tidak setuju saya menjadi komikus. Akhirnya, saya mengambil kuliah yang masih ada hubungannya dengan gambar yakni Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB)," kenang Chris Lie, di Jakarta, Sabtu (20/12).


Setelah menyelesaikan kuliah, Chris Lie mewujudkan impiannya menjadi komikus dunia.


Pada 2013, ia mendapatkan beasiswa Fullbright untuk meneruskan S2 di bidang Sequential Art di Savannah College of Arts and Design, Amerika Serikat.


"Semasa kuliah, saya magang di perusahaan penerbit ternama, Devil's Due Publishing. Awalnya pekerjaannya hanya fotokopi dan kirim paket, tapi lama-lama mereka percaya," kata dia.


Chris terlibat dalam pembuatan action figure GI Joe dan juga ilustrasi film waralaba itu. Ia pun pernah menjadi ilustrator film Transformers.


Ia juga membuat rancangan game Star Wars dan Lord of The Rings. Bersama dengan temannya, Jake T Forbes, Chris membuat komik Return to Labyrinth yang meraih New York Times Manga Best Seller dan bersaing dengan komik Naruto.


Pada 2007, ia memilih kembali ke Indonesia. Ia mendirikan studio komik bernama Caravan. Berawal dari keprihatinannya, mati surinya komik lokal, ia dan teman-temannya menciptkan komik kompilasi re:On.


"Makna re:On yakni menghidupkan kembali semangat komik Indonesia," jelas dia.


Chris menjelaskan, animo masyarakat terhadap komik re:On tersebut cukup baik. Terbukti dengan tidak ada dikembalikannya komik-komik yang sudah disalurkan.


Komik re:On dijual melalui jaringan ritel minimarket dan sejumlah toko buku. Komik itu hadir sejak Juli 2013 dan terbit setiap enam minggu sekali.


Chris juga menerima karya-karya dari komikus-komikus di luar perusahaannya. Dengan demikian, komikus-komikus muda mendapatkan penghasilan dan direstui menjadi komikus oleh orangtua mereka.


"Mereka mendapat penghasilan dari komik. Dengan begitu, orangtua mereka akan mikir, komik selain hobi juga menghasilkan," katanya.


Tak hanya jualan komik, Chris menjual produk turunan dari serial komik itu seperti kaos, kalendar, buku foto, dan lainnya. Dengan harapan, komikus akan mendapatkan royalti dalam setiap penjualannya.


Chris berupaya ingin mengembalikan kejayaan komikus Tanah Air. Di masa lalu, komikus bisa hidup mapan dari komik ciptaannya.


"Ke depannya, re:ON berupaya untuk melebarkan sayap ke media lain seperti animasi, musik, dan game. Dengan demikian akan semakin mendekatkan re:On ke hati masyarakat," harap dia.


Penulis: /EPR


Sumber:Antara


11:21 AM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger