JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berdagang di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, memilih menjadi pedagang asongan, pasca-penertiban. Mereka dilarang berjualan di bagian badan jalan Pasar Minggu.
"Sudah 2 bulanan saya jualan kayak gini. Saya asongin sama ibu-ibu yang lewat aja," ujar Sumi, yang berjualan sayuran, saat dijumpai, Selasa (30/7/2013).
Para pedagang ini sebenarnya telah diberikan tempat di area pasar. Akan tetapi, mereka menolak, karena dianggap lebih sepi. Selain itu, menurut salah satu pedagang, Miati, berdasarkan informasi yang mereka terima, area di pasar hanya bisa ditempati oleh pedagang yang ber-KTP DKI Jakarta.
"Sepi kalau di pasar, gimana mau ada yang beli? Katanya pedagang yang boleh masuk hanya yang ber-KTP Jakarta, tapi kebanyakan yang jualan di sini orang Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jadi yang pindah paling sedikit," kata Miati.
Sementara itu, salah seorang petugas Satpol PP, Harry Irawan, mengatakan, para pedagang yang memilih berdagang secara asongan tak dilarang sepanjang tak mengganggu ketertiban.
"Kriterianya sih, selama mereka tidak mengganggu ketertiban, tidak menempati badan jalan sih diperbolehkan. Kalau berjualan asongan kan mereka tidak menganggu jalan jadi diperbolehkan," ujar Harry.
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Digusur, PKL Pasar Minggu Pilih Berdagang Asongan
Dengan url
http://motorcycleinnovation.blogspot.com/2013/07/digusur-pkl-pasar-minggu-pilih.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Digusur, PKL Pasar Minggu Pilih Berdagang Asongan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Digusur, PKL Pasar Minggu Pilih Berdagang Asongan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment