Ini Tantangan Bank Daerah di Indonesia
Penulis : Didik Purwanto | Senin, 3 Desember 2012 | 10:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia masih memiliki banyak tantangan, khususnya harus bersaing dengan perbankan nasional dan bank asing. Tantangan itu harus diberi solusi agar BPD bisa berkontribusi pada perekonomian di daerahnya masing-masing.
Gubernur BI Darmin Nasution menjelaskan pihaknya saat ini berkomitmen untuk memberi perhatian kepada BPD. Apalagi BPD juga dituntut bisa menjadi BPD Regional Champion (BRC).
"Saat ini ada beberapa masalah yang perlu mendapat perhatian dari BPD terkait pemenuhan kriteria BRC. Padahal BPD juga bisa berkontribusi pada perekonomian di daerahnya masing-masing," kata Darmin saat Seminar Nasional "BPD ke Depan untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Ekonomi Global" di Gedung BI Jakarta, Senin (3/12/2012).
Menurut Darmin, permasalahan yang perlu mendapat perhatian dari BPD adalah penguatan permodalan, perluasan akses keuangan masyarakat, penguatan struktur pendanaan BPD dan peningkatan kontribusi perekonomian melalui peningkatan komposisi kredit produktif.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, bank sentral perlu untuk melakukan peningkatan komitmen pemerintah daerah untuk penguatan modal BPD, peningkatan penetrasi jaringan kantor bank melalui aliansi strategis layanan jasa perbankan dengan lembaga lain yang memiliki jaringan luas seperti branchless banking yang bisa sinergi antara BPD dan BPR.
BPD juga perlu peningkatan customer based retail sebagai sumber pendanaan BPD yang relatif stabil dan terdiversifikasi. "Sehingga BPD tidak hanya bergantung pada pendanaan dari Pemda," tambahnya.
Selain itu, sinergi kerjasama BPD dengan BPR dalam bentuk penyelenggaraan Apex Bank dan linkage program. Serta dukungan BPD pada sektor unggulan daerah untuk peningkatan komposisi kredit produktif BPD.
Terakhir, bank sentral akan meningkatkan GCG khususnya ditekankan pada proses penetapan dewan komisaris dan direksi yang independen.
Di sisi lain, bank sentral menandatangani dua nota kesepahaman. Hal ini untuk mengatasi permasalahan terbatasnya jaringan kantor dan masih rendahnya kredit produktif BPD.
Pertama, nota kesepahaman antara Asbanda dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengenai peran BPD dalam pengembangan ekonomi kreatif. Kedua, nota kesepahaman antara Asbanda dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat seluruh Indonesia (Perbarindo) untuk branchless banking dan mendorong terwujudnya financial inclusion.
Editor :
Erlangga Djumena
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Tantangan Bank Daerah di Indonesia
Dengan url
https://motorcycleinnovation.blogspot.com/2012/12/ini-tantangan-bank-daerah-di-indonesia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Tantangan Bank Daerah di Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Tantangan Bank Daerah di Indonesia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment