"The Butler," Kisah Pelayan Presiden yang Membuat Obama Menangis

Written By Solution Anti Virus on Sunday, October 13, 2013 | 11:21 AM


Jakarta - Ingin tahu bagaimana rasanya menjadi pelayan presiden Amerika Serikat di Gedung Putih selama 34 tahun? Jawabannya bisa Anda temukan di film terbaru Hollywood garapan sutradara Lee Daniels berjudul The Butler.


Film bergenre drama dan bertabur bintang ini terinspirasi dari kisah nyata Eugene Allen. Dia merupakan kepala pelayan Gedung Putih pada era 1952 sampai 1986 dan telah melayani delapan presiden Amerika Serikat.


Eugene Allen, yang dalam film ini bernama Cecil Gaines, diperankan oleh aktor Forest Whitaker. Warga Amerika keturunan Afrika ini adalah anak petani kapas yang dibesarkan di area pabrik kapas di Macon, Georgia sekitar 1920an.


Suatu hari, pemilik ladang kapas, Thomas Westfall (Alex Pettyfer), memperkosa ibu Cecil, Hattie Pearl (Mariah Carey). Sang ayah, Earl Gaines (David Banner) tentu sangat murka dengan kejadian itu dan langsung melawan Thomas, meski akhirnya ia harus meregang nyama setelah ditembak mati oleh Thomas di hadapan Cecil.


Setelah pemerkosaan itu, Hattie mulai terganggu kejiwaannya. Cecil kemudian menjadi pelayan di rumah Thomas dan diurus oleh Annabeth (Vanessa Redgrave), pengurus rumah tersebut. Namun di usia remaja, ia akhirnya memutuskan untuk pergi mencari kehidupan yang lebih baik.


Dalam perjalanannya itu, di tengah cuaca dingin dan kondisi perutnya yang kelaparan, Cecil terpaksa mendobrak kaca sebuah toko kue yang dilintasinya. Namun justru di sini lah kehidupan barunya dimulai. Ia dipekerjakan di toko tersebut sebagai pelayan toko, sampai akhirnya bekerja di sebuah hotel di Washington D.C. Cecil kemudian menikah dengan Gloria Gaines (Oprah Winfrey). Dari pernikahannya itu, mereka dianugrahi dua anak laki-laki bernama Louis (David Oyelowo) dan Charlie (Elijah Kelley).


Cecil mulai mengabdi di Gedung Putih sebagai pelayan pada 1952. Ketika itu, pergerakan hak asasi manusia mulai memanas.


Selain mengisahkan tentang keseharian Cecil sebagai pelayan dan juga keseharian presiden saat berada di Gedung Putih, film ini memang seolah mengingatkan kembali sejarah kelam di AS, di mana warga kulit hitam diperlakukan layaknya seperti binatang. Di Gedung Putih pun, Cecil juga memperjuangkan hak orang kulit hitam agar mendapatkan promosi jabatan dan upah yang setara dengan orang kulit putih.


Namun pekerjaan Cecil di Gedung Putih sungguh tidak mudah. Ia bahkan jadi sering pulang terlambat. Sang istri yang merasa kesepian akhirnya mulai sering mengonsumsi alkohol. Anak pertamanya, Louis, juga mulai terlibat dalam pergerakan yang menyuarakan persamaan hak bagi kulit hitam. Serangkaian aksi demonstrasi juga sering dilakukannya hingga bolak-balik masuk penjara. Sementara anak bungsunya yang memilih menjadi tentara akhirnya tewas dalam perang di Vietnam.


Film The Butler sudah dirilis di Amerika pada 16 Agustus 2013 dan langsung merajai box office Amerika sejak pekan pertama diputar. Bahkan Presiden Barack Obama sampai menangis saat menonton film ini. Ia sedih melihat perlakuan yang harus diterima warga kulit hitam pada masa itu.


Penasaran dengan cerita lengkapnya? Pekan ini film berdurasi 132 menit itu sudah mulai tayang di seluruh bioskop di Indonesia.


Anda sedang membaca artikel tentang

"The Butler," Kisah Pelayan Presiden yang Membuat Obama Menangis

Dengan url

http://motorcycleinnovation.blogspot.com/2013/10/butler-kisah-pelayan-presiden-yang.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"The Butler," Kisah Pelayan Presiden yang Membuat Obama Menangis

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"The Butler," Kisah Pelayan Presiden yang Membuat Obama Menangis

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger