JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dangdut sekaligus pengusaha tempat karaoke keluarga, Inul Daratista, meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2004 tentang Kepariwisataan.
"Kita anggap Perda itu merugikan, makanya kita minta direvisi," ujarnya usai bertemu Gubernur di Balaikota, Jakarta, Senin (23/9/2013) pagi.
Inul menjelaskan, pemerintah seharusnya memisahkan antara tempat karaoke eksekutif dengan keluarga. Dalam Perda tersebut, kata Inul, tidak ada pembeda di antara kedua jenis karaoke itu.
"Orang kan bisa lihat, kalau eksekutif kayak apa. Remang-remang, ada cewek-ceweknya. Kalau usaha kita kan enggak begitu, bersih," protes Inul.
Seringkali, akibat tak ada peraturan yang menegaskan perbedaan tersebut, tempat karaokenya dipersepsikan sama dengan tempat karaoke eksekutif. Akibatnya, pendekatan hukum kedua tempat karaoke itu pun tidak ada perbedaan.
Inul memberikan contoh pada saat bulan puasa. Lantaran usaha karaoke keluarganya dianggap sama dengan tempat karaoke eksekutif, pihaknya pun terpaksa memabatasi jam buka tempat usahanya di Jakarta yang berjumlah 25 tempat. Sedangkan di waktu yang sama, dirinya harus memberikan tunjangan hari raya yang didapat dari keuntungan tempat usahanya tersebut.
"Total gerai di Indonesia ada 100, di Jakarta ada 25. Total ada 10.000-an karyawan," ujarnya.
Inul berharap permintaannya yang dianggapnya mewakili pengusaha tempat karaoke keluarga itu menjadi pertimbangan Gubernur DKI mengambil keputusan.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Inul \"Ngadu\" kepada Jokowi, Inul Vista Disamakan Karaoke Remang-remang
Dengan url
http://motorcycleinnovation.blogspot.com/2013/09/inul-kepada-jokowi-inul-vista-disamakan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Inul \"Ngadu\" kepada Jokowi, Inul Vista Disamakan Karaoke Remang-remang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Inul \"Ngadu\" kepada Jokowi, Inul Vista Disamakan Karaoke Remang-remang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment